Pages

23 Juli 2012

Penyulingan Minyak Bumi & K3LH Pt.2

Proses Penyulingan Minyak Bumi diawali distillasi atau fraksinasi Minyak Mentah menjadi kelompok-kelompok Hidrokarbon berbeda. Sebagian besar hasil distillasi dikonversi lebih lanjut melalui proses cracking, reforming, dan proses lainnya. Produk hasil konversi tersebut kemudian diolah kembali dengan proses extraction, hydrotreating, dan sweetening untuk menghilangkan pengotor dan meningkatkan kualitas produk. Masing-masing proses memiliki potensi bahaya yang tidak sedikit dan memerlukan perhatian khusus untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja dan juga mengurangi emisi ke lingkungan.

Catalytic Reforming

Safety : Ini merupakan sistem tertutup, bagaimanapun potensi bahaya kebakaran dapat terjadi jika terdapat kebocoran. Penanganan katalis yang dengan aman sangatlah penting. Kewaspadaan terhadap debu saat regenerasi dan penggantian katalis harus diperhatikan. Dan pembilasan dengan air harus dipertimbangkan untuk dilakukan dimana fouling pada stabilizer timbul karna pembentukan ammonium chloride dan garam-garam besi. Ammonium chloride dapat terbentuk pada pretreater exchangers dan menyebabkan korosi dan fouling. Hydrogen Chloride dari hidrogenasi senyawaan klorin dapat membentuk asam atau garam ammonium chloride.

Health : Karena ini adalah proses tertutup, paparan diharapkan sangat minim dalam kondisi operasi normal. Terdapat potensi paparan terhadap H2S dan benzene jika terdapat kebocoran atau tumpahan. Pemantauan konsentrasi H2S dan Benzen diudara dapat dilakukan dengan instrumen2 PID dari Ion Science seperti FirstCheck+, Tiger Select dan ,Cube untuk alarm personil.

Emisi CO dan H2S dapat timbul selama regenerasi katalis. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas.Untuk pemantauan konsentrasi CO dan H2S diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Catalytic Hydrotreating

Safety : Potensi terjadinya api jika terdapat kebocoran pelepasan produk atau gas hidrogen. Banyak proses membutuhkan penggenerasian hidrogen untuk mendapatkan asupan yang kontinyu. Karena suhu operasi dan keberadaan hidrogen, kandungan H2S dari bahan baku harus dikontrol dengan ketat untuk meminimalisir korosi. Hydrogen chloride dapat terbentuk dan terkondesasi sebagai hydrochloric acid pada bagian dengan suhu lebih rendah. Ammonium hydrosulfide dapat terbentuk pada bagian dengan suhu tinggi, tekanan tinggi. Waktu kontak atau suhu yang berlebih akan menghasilkan pengarangan. Kehati-hatian harus diambil ketika mengeluarkan katalis yang telah mengarang dari unit untuk menghindari api dari iron sulfide. Katalis yang telah mengarang harus didinginkan hingga dibawah 120° F sebelum dipindahkan atau dibuang ke wadah yang telah dibersihkan dengan nitrogen. Zat aditif antifoam dapat digunakan untuk mencegah keracunan oleh katalis. Untuk pemantauan konsentrasi VOC dan H2S diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Health : Karena ini adalah proses tertutup, paparan diharapkan sangat minim dalam kondisi operasi normal. Terdapat potensi paparan H2S atau gas Hidrogen jika terdapat kebocoran, dan ammonia jika terdapat kebocoran atau tumpahan sour-water. Phenol juga jika bahan baku dengan titik didih tinggi diproses. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas. Untuk pemantauan konsentrasi H dan H2S diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Isomerization

Safety : Meskipun ini proses tertutup, potensi terjadi api jika kebocoran dan tumpahan bersinggungan dengan sumer nyala seperti heater. Jika pengeringan dan desulfurasi bahan baku tidak sempurna, ada potensi pembentukan asam yang berujung pada keracunan katalis dan korosi logam. Uap atau air tidak diperbolehkan memasuki area dimana terdapat hydrogen chloride. Laju korosi dapat dihitung dengan Hydrosteel.

Health : Karena ini adalah proses tertutup, paparan diharapkan sangat minim dalam kondisi operasi normal. Paparan gas hydrogen, hydrochloric acid, dan hydrogen chloride dan debu berpotensi terjadi ketika katalis padat digunakan. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas.

Polymerization

Safety : Polimerisasi merupakan proses tertutup sehingga bahaya api dapat timbul jika kebocoran bersinggungan dengan sumber nyala api. Potensi terjadinya reaksi eksotermik terjadi jika air pendingin bermasalah. Jika air bertemu phosphoric acid, seperti saat pencucian dengan air saat shutdown maka dapat terjadi korosi yang berujung pada kerusakan equipmen. Korosi juga dapat timbul pada jaringan pipa, reboiler, exchanger, dan lokasi lain dimana terdapat asam. Laju korosi dapat dihitung dengan Hydrosteel. Untuk pemantauan konsentrasi VOC diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Health : Karena ini adalah proses tertutup, paparan diharapkan sangat minim dalam kondisi operasi normal. Paparan terhadap caustic wash (sodium hydroxide), phosphoric acid yang digunakan dalam proses, dan debu dari katalis berpotensi terjadi. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas.

Alkylation

Safety : Alkylation adalah proses tertutup, bagaimanapun juga api berpotensi timbul jika kebocoran produk atau uap mencapai sumber nyala. Sulfuric acid dan hydrofluoric acid berpotensi terpapar ke pekerja. Masalah pada air pendingin yang dibutuhkan untuk menjaga suhu operasi dapat berbahaya. Kewaspadaan dibutuhkan untuk memastikan peralatan dan material yang bersinggungan lansung dengan asam ditangani dengan hati-hati dan dibersihkan secvra menyeluruh sebelum mereka meninggalkan area proses. Saat shutdown, dimana air telah digunakan, terlebih dahulu dikeringkan sebelum penggunaan hydrofluoric acid.

Kebocoran, tumpahan atau pelepasan hydrofluoric acid atau hydrocarbon yang mengandung hydrofluoric acid dapat sangat berbahaya. Kehati-hatian selama proses pemindahan, dan pembongkarmuatan sangatlah penting.

Beberapa korosi dan penyumbatan pada unit sulfuric acid dapat timbul dari pemecahan sulfuric acid esters atau dimana caustic ditambahkan untuk netralisasi. Ester-ester ini dapat dihilangkan dengan penggunaan asam yang baru dan pencucian dengan air panas. Untuk mencegah korosi dari hydrofluoric acid, konsentrasi acid dalam unit proses harus dijaga dibawah 65% dan kelembaban dibawah 4%. Laju korosi dapat dihitung dengan Hydrosteel. Untuk pemantauan konsentrasi VOC diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Health : Karena ini adalah proses tertutup, paparan diharapkan sangat minim dalam kondisi operasi normal. Sulfuric acid dan hydrofluoric acid berpotensi berbahaya. Prosedur darurat dan pemantauan sumber bahaya dan area-area yang mungkin terimbas atau terpapar harus diperhatikan.

Sweetening & Treating

Safety : Kebakaran berpotensi terjadi jika terdapat kebocoran bahan baku atau produk. Proses sweetening menggunakan udara atau oksigen. Jika kelebihan oksigen memasuki proses, dapat terbentuk api yang berasal dari listrik statis sebagai sumber nyala. 

Health : Karena ini merupakan proses tertutup, paparan diharapkan minimal dalam kondisi operasi normal. Paparan hydrogen sulfide, caustic (sodium hydroxide), spent caustic, spent catalyst (Merox), catalyst dust dan sweetening agents (sodium carbonate dan sodium bicarbonate) berpotensi terjadi. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas. Untuk pemantauan konsentrasi VOC & H2S diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Unsaturated (Unsat) Gas Plants

Safety : Kebakaran dapat timbul jika ada tumpahan, kebocoran, pelepasan atau uap/gas mencapai sumber nyala. Pada unsat gas plant yang menangani bahan baku FCC, potensi korosi terjadi dari hydrogen sulfide dan cyanide. Saat bahan baku berasal dari delayed coker atau TCC, korosi dari hydrogen sulfide dan deposit pada bagian bertekanan tinggi di gas compressor dari senyawaan ammonium. Laju korosi dapat dihitung dengan Hydrosteel. Untuk pemantauan konsentrasi VOC & H2S diudara dapat menggunakan Multi Gas Detector dari Ion Science, FirstCheck+

Health : Karena ini merupakan proses tertutup, paparan diharapkan minimal dalam kondisi operasi normal. Petensi paparan terhadap senyawaan amine seperti monoethanolamine (MEA), diethanolamine (DEA) dan methyldiethanolamine (MDEA) dan hydrocarbons. Pemantauan dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat harus diperhatikan untuk mencegah paparan bahan kimia berbahaya dan bahaya lainnya seperti kebisingan dan panas. Pemantauan konsentrasi VOC diudara dapat dilakukan dengan instrumen2 PID dari Ion Science

disadur dari osha technical manual IV : section 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar